The Interview With God

One of my colleagues sent me this Poem several days ago…

No matter what you believe, this is beautiful.
….it’s worth….Absolutely Breathtaking….


I dreamed I had an interview with God.

“So you would like to interview me?” God asked.

“If you have the time” I said.

God smiled. “My time is eternity.”
“What questions do you have in mind for me?”

“What surprises you most about humankind?”
God answered…
“That they get bored with childhood,
they rush to grow up, and then
long to be children again.”

“That they lose their health to make money…
and then lose their money to restore their health.”

“That by thinking anxiously about the future,
they forget the present,
such that they live in neither
the present nor the future.”

“That they live as if they will never die,
and die as though they had never lived.”

God’s hand took mine
and we were silent for a while.

And then I asked…
“As a parent, what are some of life’s lessons
you want your children to learn?”

“To learn they cannot make anyone
love them. All they can do
is let themselves be loved.”

“To learn that it is not good
to compare themselves to others.”

“To learn to forgive
by practicing forgiveness.”

“To learn that it only takes a few seconds
to open profound wounds in those they love,
and it can take many years to heal them.”

“To learn that a rich person
is not one who has the most,
but is one who needs the least.”

“To learn that there are people
who love them dearly,
but simply have not yet learned
how to express or show their feelings.”

“To learn that two people can
look at the same thing
and see it differently.”

“To learn that it is not enough that they
forgive one another, but they must also forgive themselves.”

“Thank you for your time,” I said humbly.

“Is there anything else
you would like your children to know?”

God smiled and said,
“Just know that I am here… always.”

-author unknown

Nah, seperti biasa bagi Anda yang pengen langsung tau versi Bahasa Indonesianya atau lagi males buka-buka Kamus,

kira-kira kalau di-Bahasa Indonesia-kan akan seperti berikut

************

Percakapan Dengan TUHAN


Aku bermimpi bercakap-cakap dengan Tuhan
“Jadi, Kamu ingin bercakap-cakap dengan Aku?” Tanya Tuhan.

“Jika Anda memiliki waktu,” kataku.

Tuhan tersenyum. “Waktu-Ku adalah Keabadian.” “Pertanyaan apa yang ada dalam pikiranmu untuk kau tanyakan pada Ku ?”

“Apa yang paling menarik dari manusia ?”

Tuhan menjawab …
“Bahwa mereka bosan dengan masa anak-anak,
Mereka ingin cepat tumbuh dewasa, dan kemudian
menjadi anak-anak lagi sepanjang hidupnya ”

“Bahwa mereka kehilangan kesehatan mereka untuk menghasilkan uang …
dan kemudian kehilangan uang mereka untuk memulihkan kesehatan mereka. ”

“Bahwa karena cemasnya tentang masa depan,
mereka melupakan masa sekarang,
seperti bahwa mereka tidak hidup di saat ini maupun masa depan. ”

“Bahwa mereka hidup seolah-olah mereka tidak akan pernah mati,
dan mati seolah-olah mereka tidak pernah hidup. ”
Tuhan mengambil tanganku
dan kami terdiam beberapa saat.

Kemudian aku bertanya …
“Sebagai orang tua, pelajaran kehidupan apakah
Anda inginkan untuk dipelajari oleh anak Anda? ”

“Belajar mereka tidak dapat membuat orang
mencintai mereka. Yang bisa mereka lakukan
adalah membiarkan diri mereka dicintai. ”

“Untuk belajar bahwa tidaklah baik
untuk membandingkan diri mereka sendiri dengan orang lain. ”

“Untuk belajar memaafkan
dengan memberikan pengampunan. ”

“Untuk belajar bahwa hanya dibutuhkan beberapa detik
untuk membuat luka mendalam pada orang-orang yang mereka cintai,
dan dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk menyembuhkan mereka kembali ”

“Untuk belajar bahwa orang kaya
bukan merupakan seseorang yang memiliki sesuatu paling banyak,
tetapi adalah orang yang paling sedikit membutuhkan sesuatu ”

“Untuk belajar bahwa ada orang-orang
yang mengasihi mereka sepenuh hati,
tetapi mereka belum belajar
bagaimana mengungkapkan atau menunjukkan perasaan mereka. ”

“Untuk belajar bahwa dua orang dapat
melihat hal yang sama
dan melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda. ”

“Untuk belajar bahwa tidaklah cukup bahwa mereka
memaafkan satu sama lain,
tetapi mereka juga harus memaafkan diri mereka sendiri. ”

“Terima kasih untuk waktu Anda,” kata saya dengan rendah hati.

“Apakah ada hal lain
Anda ingin anak Anda tahu? ”

Tuhan tersenyum dan berkata,

“KETAHUILAH BAHWA AKU DISINI…SELALU. “

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment